Pada era
Modern seperti sekarang, perkembanga teknoligi yang berkembang pesat. Namun
perkembangan teknologi tidak diimbangi dengan keimanan dan pengetahuan agama
yang kuat, serta menurunnya minat para remaja belajar agama di pesantren
berdampak negatif bagi generasi muda sekarang ini. Sehingga menimbulkan
keprihatinan para orang tua terhadap anak – anak nya yang beranjak dewasa,
tidak terkecuali salah satu orang tua sekaligus warga desa Kendalserut Rt. 01
Rw. 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten tegal yang bernama Bapak Ustadz Maskuri Tarno. Salah satu bukti
keprihatinan Bapak Maskuri adalah beliau mengajak dan mengusulkan kepada para
Warga Masyarakat Desa Kendalserut Khususnya yang berada di RW. 02 untuk mendirikan Majelis Ta’lim di desa
Kendalserut yang diberi nama “Majelis
Ta’lim Buyut Rengget” bermadzhab Ahlussunnah wal jamaa’ah sebagai solusi
dari masalah di atas.

Nama “Majelis Ta’lim Buyut Rengget” diambil
dari nama salah seorang leluhur desa Kendalserut yang berjuang untuk menyebarkan
agama Islam di desa Kendalserut pada zaman dahulu yang bernama Mbah Buyut Rengget. Pengambilan nama
Buyut Rengget ini ditujukan untuk mengenang jasa dan perjuangan beliau yang
sangat mulia. Dengan harapan, Jamaah dan Masyarakat merasa memiliki dan merasa
berkewajiban untuk memelihara Majelis Ta’lim Buyut Rengget.
Perjalanan
/ Eksistensi Majelis Ta’lim Buyut Rengget
sangatlah panjang. Berawal pada tahun 1991, saat itu Bapak Ustadz
Maskuri Tarno mengajar ilmu agama di rumah kediaman beliau. Kurang lebih 3
tahun proses belajar mengajar, jumlah santri bertambah semakin banyak namun
tidak diimbangi dengan tempat belajar yang terbilang kecil sehingga perlu
diadakan penambahan tempat. Atas pertimbangan tersebut, Bapak Ustadz Maskuri
Tarno membuat Majelis Ta’lim yang di beri nama Majelis Ta’lim Buyut Rengget
dengan ruangan berukuran 3 x 11 Meter disebelah selatan rumah beliau yang
dibangun dengan dana pribadinya. Pada tahun 2010, sebagian besar jamaah dan
Masyarakat sekitar mengusulkan agar bangunan Majelis Ta’lim Buyut Rengget
dibangun ulang. Atas usul amaah dan Masyarakat sekitar, pembangunan kembali
Majelis Ta’lim Buyut Rengget dapat terealisasi berkat bantuan dari Masyarakat
dan Jamaah Majelis Ta’lim Buyut Rengget berupa Dana dan Tenaga mereka. Pembangunan
selesai setahun kemudian, dibangun seluas 102 meter persegi dengan dua lantai.
Santri yang
belajar di majelis ta’lim ini berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak –
anak sampai orang lanjut usia. Prinsip dasar mereka adalah antusiasme dan
semangat yang tinggi untuk memperoleh ilmu di Majelis Ta’lim Buyut Rengget.